TUGAS 3 : FEASIBILITY STUDY
Kelas : Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (E)
Kelompok : 3
Anggota :
- Heru Dwi Kurniawan - 5025211055
- Fathin Muhashibi Putra - 5025211229
- Dian Dabukke - 5025211080
Kelas : Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (E)
Kelompok : 3
Anggota :
- Heru Dwi Kurniawan - 5025211055
- Fathin Muhashibi Putra - 5025211229
- Dian Dabukke - 5025211080
FEASIBILITY STUDY
(APLIKASI KEPEGAWAIAN)
Deskripsi Aplikasi Kepegawaian :
Aplikasi kepegawaian adalah sebuah sistem untuk pengelolaan data dan kegiatan kepegawaian pada sebuah instansi, misalnya saja pada instansi Sekolah, instansi Pemerintahan dan lain sebagainya. Program aplikasi Aplikasi kepegawaian bisa dibuat dengan berbasis Desktop juga bisa dibuat berbasis web (web base).
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) merupakan suatu aplikasi kepegawaian yang berfungsi untuk mengelola data, manajemen dan administrasi kepegawaian sebuah instansi, perguruan tinggi ataupun perusahaan. Aplikasi kepegawaian menjadi solusi tepat bagi sebuah instansi, perusahaan ataupun perguruan tinggi dalam mengatasi masalah manajemen kepegawaian.
Simpeg atau aplikasi kepegawaian didefinisikan sebagai Sistem Informasi terpadu, yang meliputi pendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber daya manusia dan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan akurat dalam rangka mendukung administrasi kepegawaian. (Priyanto, 2008).
Secara spesifik tujuan dari pengembangan Simpeg/aplikasi kepegawaian adalah untuk mendukung integritas data, kemudahan pengaksesan, dan kemudahan pengelolaan sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan dan fungsi dalam bidang administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien.
Dari aplikasi Simpeg ini kita akan banyak mendapat manfaat seperti pencarian data pegawai dengan mudah dan cepat, untuk membuat laporan sangat mudah dibandingkan dengan secara manual, memudahkan pekerjaan yang berhubungan dengan kepegawaian, dapat melihat informasi pegawai secara cepat dan akurat, dapat dengan cepat merencanakan kebutuhan pegawai dan masih banyak yang lain.
Feasibility Analysis (Aplikasi Kepegawaian)
Pengertian dan Kegunaan Feasibility Study
Pengertian Feasibility Study
Feasibility Study atau sering disebut juga studi kelayakan adalah suatu survey tentang ketersediaan dan persediaan akan keunggulan dan kelemahan suatu sistem. Studi kelayakan dilakukan dengan survey yang menghasilkan dokumen-dokumen kebutuhan. Jadi Feasibility Study adalah Study analis yang memperhitungkan semua faktor dalam proyek, termasuk pertimbangan baik dalam bidang ekonomi, hukum teknis, dan timeline. Feasibility study atau disebut juga studi kelayakan dilakukan untuk memastikan kemungkinan penyelesaian proyek dengan sukses.
B. Kegunaan Feasibility Study
Feasibility Study digunakan untuk membantu manajer proyek menentukan risiko, mengidentifikasi dan menilai peluang serta ancaman yang ada, sumber daya yang dibutuhkan, dan prospek keberhasilan proyek. Selain itu, melalui Feasibility Study atau studi kelayakan manajer proyek dapat memberikan informasi penting kepada tim manajemen perusahaan dalam upaya pencegahan usaha bisnis yang berisiko. Maka dapat dikatakan bahwa feasibility study adalah metode yang dapat membantu mengembangkan bisnis baru, termasuk:
Menentukan bagaimana proyek atau perusahaan akan beroperasi
Mempersempit alternatif proyek dan bisnis
Memperhitungkan potensi hambatan, persaingan, serta peluang
Menganalisis pasar
Membantu identifikasi alasan yang sah untuk melaksanakan proyek
Menganalisis jumlah dan sumber pembiayaan yang dibutuhkan
Perlu diketahui Feasibility study ini mempunyai suatu tujuan yang salah satunya untuk membangun strategi pemasaran yang dapat membantu meyakinkan investor. Strategi yang tepat akan menjadi penentu perkembangan proyek atau bisnis tertentu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa feasibility study adalah kunci yang memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu proyek.
Technically Feasibility adalah salah satu aspek dalam feasibility study yang mengevaluasi kemungkinan teknis atau teknologi yang diperlukan untuk mengembangkan suatu proyek atau sistem. Technical feasibility juga mengevaluasi kemampuan infrastruktur teknologi yang tersedia, keterampilan teknis tim pengembang, dan kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan sistem yang diinginkan. Selain itu, Technically Feasibility digunakan dalam menentukan apakah suatu organisasi atau perusahaan memiiki sumber daya dan keahlian teknis para SDM yang dimiliki perusahaan untuk menjadi faktor analisis pemenuhan persyaratan proyek.
Untuk pengembangan aplikasi kepegawaian ini, terdapat beberapa indikator kelayakan teknis yang perlu diperhatikan agar aplikasi ini dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah:
Teknis, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak.
Dalam pengembangan aplikasi kepegawaian, diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang memadai untuk mendukung pengelolaan data dan kegiatan kepegawaian. Berdasarkan modal yang tersedia sebesar 300 juta, maka dapat dipilih perangkat keras dan perangkat lunak yang terjangkau namun memiliki spesifikasi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan aplikasi kepegawaian. Sebagai contoh, dapat memilih komputer dengan prosesor Intel Core i5 atau i7, RAM minimal 8GB, dan penyimpanan minimal 500GB. Sedangkan untuk perangkat lunak, dapat memilih sistem operasi Windows 10 atau Linux Ubuntu, serta aplikasi-aplikasi seperti Java, MySQL, dan Apache untuk pengembangan aplikasi kepegawaian berbasis web.
Teknologi yang sudah ada atau baru.
Dalam pengembangan aplikasi kepegawaian, teknologi yang sudah ada atau baru dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan aplikasi kepegawaian. Misalnya saja penggunaan teknologi database terbaru seperti MySQL atau PostgreSQL yang dapat meningkatkan performa dan keamanan aplikasi kepegawaian. Selain itu, penggunaan teknologi baru seperti machine learning atau artificial intelligence juga dapat diterapkan pada aplikasi kepegawaian untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan data kepegawaian.
Tenaga Kerja
Pengembangan aplikasi kepegawaian memerlukan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang teknologi informasi, khususnya dalam pengembangan aplikasi. Dalam hal ini, dapat direkrut tim pengembang yang terdiri dari beberapa orang dengan keahlian dan pengalaman yang berbeda-beda, seperti programmer, database administrator, UI/UX designer, dan QA tester. Selain itu, dapat pula menggunakan jasa outsourcing untuk mengurangi biaya pengembangan aplikasi.
Analisis Situs
Analisis situs sangat penting dilakukan dalam pengembangan aplikasi kepegawaian, terutama jika aplikasi tersebut berbasis web. Hal ini untuk memastikan bahwa infrastruktur jaringan yang digunakan dapat mendukung penggunaan aplikasi kepegawaian secara online. Dalam hal ini, dapat dilakukan analisis terhadap kecepatan akses internet, keamanan jaringan, dan kapasitas server yang akan digunakan.
Angkutan
Pengembangan aplikasi kepegawaian juga memerlukan transportasi yang memadai untuk memastikan keberhasilan proyek. Hal ini termasuk pengiriman perangkat keras dan perangkat lunak ke lokasi pengembangan aplikasi, serta transportasi untuk tenaga kerja dalam bekerja di lokasi pengembangan aplikasi.
Berdasarkan analisis Technically Feasibility dari beberapa indikator kelayakan teknis di atas, dengan memiliki modal sebesar 300 juta rupiah, membangun aplikasi kepegawaian yang memenuhi kebutuhan teknis dapat dilakukan.
3. Technically Feasibility
Economic Feasibility adalah teknik penilaian kelayakan yang melibatkan analisis biaya atau manfaat proyek agar nantinya dapat ditentukan biaya yang diperlukan untuk alokasi dana kepada proyek. Tujuan penilaian kelayakan ekonomi adalah untuk menentukan keuntungan ekonomi yang positif bagi organisasi yang diusulkan oleh proyek. Kelayakan ekonomi secara kuantitatif mengidentifikasikan keuntungan yang diharapkan. Penilaian ini secara khusus menyangkut cost/benefits analysis. Studi kasus : Pengembangan aplikasi kepegawaian membutuhkan biaya yang cukup besar, antara lain ialah biaya pengembangan, biaya pelatihan, biaya pemasaran, dan biaya operasional. Perusahaan telah mengalokasikan dana sebesar Rp300.000.000 untuk pengembangan aplikasi. Untuk menghitung PV, ROI, BEP, dan NPV dari pengembangan Aplikasi Kepegawaian, kita membutuhkan informasi tambahan seperti estimasi biaya pengembangan, estimasi penghematan biaya, dan estimasi pendapatan dari penggunaan aplikasi tersebut dengan membuat beberapa asumsi dan estimasi, antara lain:
Biaya pengembangan: Rp300.000.000,- Estimasi penghematan biaya: Rp60.000.000,- per tahun Pendapatan setiap tahunnya: Rp180.000.000,- Masa pengembalian investasi: 4 tahun 1. PV (Present Value) PV adalah suatu konsep yang menjelaskan jika nilai uang di masa sekarang lebih besar dibanding di masa mendatang, walaupun nominal nya sama persis dengan saat ini. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi tertentu seperti ekonomi yang tidak stabil dan sebagainya. Ini dapat dihitung dengan rumus PV = FV / (1 + r)^n Dimana : FV = Future Value (Nilai Masa Depan) r = Discount Rate (tingkat diskonto) n = Jangka Waktu Misal : FV : Rp340.000.000 r : Rp5% n : 4 Tahun Sehingga: PV = Rp. 340.000.000 / (1 + 0,12)^4 = Rp 312.627.000 2. ROI (Return of Investment) ROI adalah suatu konsep yang merupakan rasio untuk melakukan perhitungan efektivitas sebuah investasi yang diberikan. Secara teknis, ROI adalah perhitungan laba bersih yang kita dapatkan dari nominal uang investasi yang sudah dikeluarkan. Ini dapat dihitung dengan rumus : ROI = (GOI - COI) / COI Dimana : ROI = Return of Investment GOI = Gain From Investment (Nilai Keuntungan) COI = Cost of Investment (Nilai Pengembangan) Misal : GOI : Rp340.000.000 COI : Rp300.000.000 Sehingga: ROI = Rp(340.000.000 - 300.000.000) / Rp300.000.000 = 0,13% 3. BEP (Break Event Point)
BEP adalah suatu konsep yang merupakan kondisi atau kinerja perusahaan di mana tidak adanya laba dan tidak mengalami kerugian. Dengan kata lain, semua biaya yang sudah dikeluarkan bisa tertutup dari pendapatan suatu produk.
Ini dapat dihitung dengan rumus :
BEP = FC / (P - VC)
Dimana :
BEP = Break Event Point
FC = Fixed Cost
P = Price
VC = Variable Cost
Misal:
FC = Rp140.000.000
P = Rp2.200.000
VC = Rp1.200.000
Sehingga:
BEP = Rp140.000.000 / (Rp2.200.000 - Rp1.200.000)
= 140
4. NPV (Net Present Value)
NPV adalah suatu konsep yang merupakan kondisi hasil perhitungan selisih antara pemasukan dan pengeluaran. Pengeluaran dan pemasukan yang sudah disesuaikan dengan memanfaatkan social opportunity cost of capital dicari selisih nya
Ini dapat dihitung dengan rumus :
NPV = PV - COI
Dimana :
NPV = Net Present Value
PV = Prevent Value
COI = Cost Of Investment
Sehingga:
NPV = Rp312.627.000 - Rp300.000.000
= Rp12.627.000
4. Organizational Feasibility
Organization Feasibility adalah studi analisis terkait penilaian kinerja manajemen dan ketersediaan sumber daya untuk menghadirkan suatu produk atau ide. Studi kelayakan ini juga dapat memeriksa sejauh mana rencana proyek telah dilakukan dan apakah pelaksanaannya sesuai dengan persyaratan yang ada. Pada pembuatan aplikasi kepegawaian, analisis kelayakan ini sangatlah dibutuhkan agar proyek dapat selesai dengan proses yang sesuai dan sesuai dengan tujuan utama. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Penyelarasan strategi Berdasarkan sudut pandang organisasi, projek ini sudah selaras dengan tujuan yang diinginkan perusahaan yaitu kemudahan pengaksesan dalam pengelolaan data sehingga dihasilkan informasi yang cepat, lengkap, dan akurat. Hal ini akan meningkatkan potensi kesuksesan proyek untuk jangka panjang dan proses pelaksanaannya. Selanjutnya, jika dilihat berdasarkan hasil yang diperoleh dari Economic Feasibility, diperkirakan bahwa aplikasi ini akan mendatangkan keuntungan kepada perusahaan karena didapatkan hasil dengan nilai positif.
2. Pemangku Kepentingan Pemangku Kepentingan(stakeholder) adalah orang-orang yang ikut serta dalam pelaksanaan proyek pembuatan aplikasi ini dan hasil tindakannya dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh jalannya bisnis/perusahaan. Pada proyek ini mereka adalah pembuat sistem(user), senior management, pengguna sistem, sponsor dan pemilik. 3. Project Champion Project Champion adalah anggota tim yang memimpin dan mendukung jalannya suatu proyek. Tugasnya adalah untuk memastikan semua orang siap dan selalu berada di jalur yang tepat untuk menyelesaikan proyek dengan sukses dan tepat waktu. Oleh karena hal itu, seorang project champion haruslah memiliki pengalaman yang banyak dan skill komunikasi yang baik karena akan selalu berinteraksi dan agar dapat mengatur tiap anggota dalam bekerja. Dalam pembuatan aplikasi kepegawaian, mereka akan mempromosikan kepada pengguna, mengendalikan penyelesaian masalah yang ditemukan pada aplikasi, dan memastikan keberhasilan proyek dengan memperhatikan tujuan, anggaran, jadwal, dan sumber daya.
4. Manajemen organisasi Manajemen organisasi adalah proses perencanaan, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya tersedia dalam suatu entitas agar dapat mencapai tujuan. Dalam pengembangan aplikasi kepegawaian, mereka akan melakukan pengembangan strategi, penentuan kebijakan, pengalokasian sumber daya, dan memantau kinerja tiap tim, berhubungan dengan project champion agar tetap melakukan pemasaran, dan yang memastikan bahwa aplikasi ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
5. System users Seseorang yang mengambil keputusan, bertanggungjawab turun tangan langsung di dalam proyek, memastikan kinerja sistem aplikasi, mengatur keamanan sistem, melakukan pemeliharaan dan perbaikan, dan peningkatan kinerja sistem aplikasi kepegawaian ini. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi kepegawaian dengan modal Rp300.000.000 layak untuk dikembangkan. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai kesimpulan ini: Technical feasibility: Analisis teknis menunjukkan bahwa pengembangan aplikasi kepegawaian dengan modal Rp300.000.000 memungkinkan dan layak dilakukan. Tim pengembang memiliki keterampilan teknis yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi tersebut, serta teknologi dan perangkat lunak yang diperlukan tersedia dan dapat diakses. Economic feasibility: Analisis ekonomi menunjukkan bahwa pengembangan aplikasi kepegawaian dengan modal Rp300.000.000 memungkinkan dan menguntungkan. Dengan adanya permintaan yang signifikan untuk aplikasi kepegawaian, potensi pendapatan yang dihasilkan juga cukup besar. Selain itu, biaya pengembangan dapat dikelola dengan efisien dan efektif, sehingga ROI (Return on Investment) dapat dicapai dalam waktu yang wajar. Organizational feasibility: Analisis organisasional menunjukkan bahwa pengembangan aplikasi kepegawaian dengan modal Rp300.000.000 sudah memungkinkan untuk dibuat dan dapat dijalankan dengan baik. Selain sudah memiliki pengalaman dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola proyek ini, dukungan dari manajemen yang memadai juga menjamin kesuksesan proyek. Dengan demikian, berdasarkan hasil analisis technical feasibility, economic feasibility, dan organizational feasibility, dapat disimpulkan bahwa aplikasi kepegawaian dengan modal Rp300.000.000 layak untuk dikembangkan.
Link Blog Anggota Kelompok :
- Heru Dwi Kurniawan (5025211055)
https://herukurniawaann.blogspot.com/2023/03/tugas-3-feasibility-study.html
- Fathin Muhashibi Putra (5025211229)
https://fathinmputra.blogspot.com/2023/03/tugas-3-feasibility-study.html
- Dian Dabukke (5025211080)
https://kwek-kwekdidi.blogspot.com/2023/03/tugas-3-feasibility-study.html
Daftar Pustaka
https://fajarbaskoro.blogspot.com/2018/10/apsi-feasibility-study.htmlPaulraj, A., Chen, I.J., & Blome, C. (2020). Technological Feasibility and Innovation Performance: The Role of Collaboration and Knowledge Absorption. IEEE Transactions on Engineering Management, 67(4), 939-950. Saaty, T.L. (1980). The Analytic Hierarchy Process: Planning, Priority Setting, Resource Allocation. McGraw-Hill. Sharma, A., & Singhal, N. (2017). A Study of Technological Feasibility of Solar Power Plant in Rajasthan. International Journal of Science, Engineering and Management, 2(9), 25-30. Priyanto, A. (2008). Sistem informasi manajemen kepegawaian: Konsep dan implementasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Turban, E., & Volonino, L. (2017). Information technology https://www.coursehero.com/file/p21rrv8/1-Technical-feasibility-kelayakan-teknikal-adalah-penilaian-didasarkan-atas/ https://kfmap.asia/blog/apa-itu-feasibility-study/1493 https://www.ekrut.com/media/feasibility-study https://openstax.org/books/entrepreneurship/pages/11-3-conducting-a-feasibility-analysis#:~:text=Organizational%20feasibility%20aims%20to%20assess,areas%20of%20interest%20and%20execution. https://www.monash.edu/business/marketing/marketing-dictionary/o/organisational-management#:~:text=The%20process%20of%20organizing%2C%20planning,%2B1%20%2D1
Komentar
Posting Komentar